welcome

welcome n' join

Minggu, 03 November 2013

Arah jam 9

BAGIAN SATU

“arrrgggghhh”... aku terbangun dari tidurku, pandangan masih kabur. Aku meraba-raba sekitar bantal berharap menemukan ponselku. Akhirnya aku bangun dan mencari ponsel yang belum ku temukan, ternyata ponselku terjatuh di dekat tempat tidur. Mati. Huuft. Kemudian aku menekan tombol power, ponsel samsung termurah itu pun menyala dengan bunyi ring tone nya yang khas. Tiba-tiba satu sms masuk, dari ketua panitia. Yang meminta kami untuk segara merapat ke kampus jam enam pagi. Aku segera melihat jam di ponsel ku yang menunjukkan pukul 05.45 wib. Aku pun beranjak dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi dengan langkah masih gontai dan enggan untuk membuka mata lebar-lebar. Sampai di kamar mandi aku teringat handuk yang belum aku ambil. “aiiisssh, menyebalkan sekali, udah tidur jam 3 pagi, harus ke kampus lagi jam 6, bisa tumbang nih di kampus” batinku.
Selesai aku mandi, aku segera mengenakan pakaian ke kampus. Kebetulan adzan pun berkumandang, jadi aku sholat dan setelah itu sarapan dengan roti tawar dan air putih. Biasanya aku tidak pernah sarapan pagi apalagi sepagi ini, jam enam, hampir sama dengan makan sahur di bulan puasa. Aku terkekeh sendiri. Entah apa yang lucu.
Jam menunjukkan pukul 6 lewat 15 menit. Aku pun segera mengambil tas, dan tidak lupa membawa botol minumku. Setelah aku mengunci kamar kos ku yang terletak di lantai dua bangunan ruko, aku pun segera menuruni  tangga. Sampai di parkiran motor yang juga terletak didalam bangunan itu. Aku teringat” aku lupa kunci motor, arrgghh”. Hmm mungkin penyakit pikun ini memang enggan beranjak dari tubuhku yang berat hanya 43 kg dengan tinggi 150 cm ini.
15 menit dalam perjalanan.
Tiba di kampus aku melihat mahasiswa baru sudah pada ngumpul di halaman depan kampus. Hari ini adalah hari pertama ospek mahasiswa baru. Aku kuliah di fakultas teknik, jurusan arsitektur. Aku salah satu panitia medis. Setelah memarkir motor di tempat parkir aku segara menemui kawan-kawan panitia yang lain.
Kami pun briefing sebentar sebelum senam tengkorak di mulai. Dan ketua panitia membagikan kami pita warna putih sebagai penanda kami panitia medis. Jam 7 teng. Acara pun dimulai. Mahasiswa baru berbaris dilapangan dengan selayer oren diikatkan ke kepala dan disisipkan bulu ayam jantan, dengan kondisi masih memakai tas ransel masing-masing. Di pinggang mereka terlihat satu botol minuman dengan tutup bewarna oren yang diikat ke pinggang dengan tali rafia oren juga. Emm,aku jadi teringat masa SIKAT 3 tahun silam ketika aku juga menjadi maba. Aku berdiri di dekat barisan maba cewek. Karena aku di tugaskan untuk memantau maba cewek ketika senang tengkorak berlangsung. Kira-kira 20 menit berlalu, “panitiaaaaa”. Aku tersentak mendengar teriakan mentor.   Ahh pasti ada yang tumbang, tanpa pikir panjang aku segera berlari ke tempat tersebut.
Selama senam tengkorak berlangsung, banyak juga mahasiswa baru yang jatuh sakit dan pingsan. Sampai-sampai kami kewalahan. Setelah senam tengkorak usai, baru kami bisa menarik nafas lega. Mahasiswa baru disuruh membuat barisan berkelompok yang ditangani masing-masing mentor kelompok. Aku dan beberapa panitia medis lainnya memilih beristirahat di bawah tenda pos sementara yang letaknya tidak jauh dari tempat mahasiswa baru tersebut berdiri. Para mentor dengan tampang sangar dan teriakan maut mereka masih bergentayangan dan menakuti mahasiswa baru di lapangan. Tiba-tiba mataku menangkap sesosok pria yang berdiri di tengah barisan mahasiswa baru. Dia cukup tinggi. Dan dia adalah seorang mentor. Aku semakin penasaran. Aku menyipitkan mata melihatnya, karena cuaca cukup terang menjelang siang. Jadi karena jarak kami lumayan jauh aku agak susah melihat wajahnya dengan jelas. Yang pasti dia memakai baju kemeja kotak-kotak merah. Dengan selayer oren terikat di tangan kanannya di atas siku. Sampai akhirnya kawan-kawan mengajak ngobrol dan aku tidak lagi memperhatikan mentor yang satu itu yang membuat aku tersenyum sendiri ketika melihatnya.
Ketika jam menunjukkan pukul 12 siang, mahasiswa baru disuruh mencari lapak untuk beristirahat perkelompok. Ada yang memilih di bawah parkiran mobil yang kosong dan banyak yang memilih di bawah pohon yang rindang. Di dekat pos sementara ada beberapa kelompok yang beristirahat di situ sambil berlatih menyanyikan lagu teknik yang di ajarkan mentor kelompok mereka. Saat aku sedang asik memperhatikan aktivitas mahasiswa baru tersebut. Kawan-kawan aku cengar-cengir disamping aku, sepertinya mereka sedang membicarakan sesuatu. aku penasaran dan bertanya.
“eh, pada ngomongin apaan sih?” keningku berkerut menunggu jawaban dari mereka. “liat abang itu ee, yang pakai baju kuning. Ganteng sekali dia” sahut seorang teman sambil mengenggam tangannya sendiri.
hahaa. Aku tertawa. “ iya sih ganteng, mirip turki. Putih kali ya” aku mengiyakan pernyataan kawan aku tersebut. Akhirnya aku ikut terkekeh sama mereka, sampai tiba-tiba aku melihat sesosok pria tadi yang membuat aku tertarik. Rupanya dia juga mentor kelompok dan kelompok yang di mentoringnya juga berada di dekat kelompok yang dimentoring abang turki tadi. (Ahh sebut saja begitu, toh gatau pun identitas dia).
Aku kembali senyum-senyum sendiri sampai salah satu kawan heran melihatku dengan ekspresi idiot itu. “eh, kenapa lu senyam senyum sendiri”, katanya sambil mencubit tangan aku. “akkhhh,” teriakku tertahan. “ apa sih ganggu aja, eh coba lah kamu lihat abang yang pakai baju kotak-kotak pink, arah jam 9” kataku sambil menunjuk gak jelas ke arah abang mentor yang ku perhatikan dari pagi. “yang mana?” tanyanya masih bingung dan disorientasi. “yang itu hai, sebelah kelompok abang turki”. “ abang turki yang mana” tanyanya lagi, “ aduuh, yang itu arah jam 9, ehh arah jam 10.30.” ralat aku. Pantesan gak tau yang mana, orang aku yang salah tunjukin arah. Gaya sih pakai cara kayak gitu segala. Bingung sendiri jadinya.
“gimana menurut kamu?”
“hmm. Lumayan, tapi aku suka abang yang kamu bilang kayak turki itu”
“iya, aku juga suka liat abang turki itu, tapi aku lebih suka liat abang arah jam 9......”
“jam 10.30”
“ahh, udah pas abang arah jam 9. Titik” aku menjawab dengan sangat yakin. Sepertinya aku memang tertarik dengan abang arah jam 9 itu.
“trus gimana”
“apanya gimana”
“kamu kan suka yang itu, kelanjutannya”
“ohh, yaa aku bakal cari tahu identitas dia. Hahahaaaa” aku terkekeh dan temanku itu juga ikut terkekeh. Lalu kami bercerita tentang banyak hal, sekali-sekali aku melirik abang itu yang sedang bersama mahasiswa baru. Dan tersenyum sendiri.
Ketika adzan dzuhur berkumandang, mahasiswa baru di suruh ke mesjid terdekat begitu pun dengan mentor. Kami panitia medis beranjak ke pos utama dan memilih sholat disana sambil menjaga pasien-pasien yang malang itu. Setelah sholat, mahasiswa baru, mentor dan juga kami panitia menikmati makan siang apa adanya. Ya, namanya saja acara seperti itu. Jadi makan ala kadarnya. Setelah makan siang selesai, acara dilanjutkan kembali. Masih banyak juga mahasiswa-mahasiswa baru yang malang itu tumbang ketika berbaris. Bahkan ada yang kesurupan. “hmm, bakal tepar aku malam ini” batinku sambil memijit-mijit lutut yang sudah sangat kebas.
Jam 6 sore, acara ospek hari pertama selesai. Kami membenahi diri di pos utama dan bersiap-siap2 untuk pulang.
Sesampai di kos, aku langsung mandi dan beristirahat. Aku tidur 30 menit sampai adzan magrib membangunkan tidurku yang nyaris kusyuk itu. Hehee. Malam itu aku tidur jam 10 pas. Setelah menyelesaikan semua agenda tentunya.
By Nimar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar