welcome

welcome n' join

Sabtu, 14 April 2012

semangat baru,... !!


Hmm.. pagi yang indah dengan sejuta rencana yang harus ku tuliskan di atas kertas, mengingat daya ingat yang semakin berkurang ( cieehh nyadar.. ). Iyaa , memang kenyataannya begitu karena aku tidak fokus untuk satu hal. Susah kalau fikiran itu terbagi. Sehingga menjadikan beban. Okelah kalau beban terbagi rata selayaknya, tapi ini beban terpusat. Selalu 1 hal yang mengkoordinir hal lainnya untuk menghancurkan sistem pertahanan memori dan kesenangan aku. Whatever lah… yang penting hari ini tugas harus fix semua. Biar aku bisa tetap survive di sini.

buka semangat baru itu lagunya siapa yahh? ahh gak penting, yang penting lagu itu bisa membuat aku sedikit tertarik. sedikit ya, gak banyak.. soalnya aku memang selalu tertarik dengan lagu-lagu sendu. lebih membuat daya imajinasi aku keluar.

bicara soal imajinasi, aku jadi ingat dengan apa yang ada di fikiran aku. hal-hal aneh yang seakan-akan nampak nyata. asik sih. kayak nonton di fikiran sendiri. sayangnya akhir-akhir ini sering melihat hal buruk sehingga sering mimpi buruk. ah itu gak penting untuk di bahas di sini, masih ada hal yang lebih penting lagi. tapi kapan-kapan aja ya di bahas. lagi mau mandi duluuuu ..!!!

Kamis, 12 April 2012

uneg-uneg jum'at

       kalau ingin aku melupakanmu, maka jangan datang dan dekat denganku lagi. kalau itu yang paling kamu harapkan, hidup kamu akan tenang, tidak akan risih.. maka aku akan pergi. aku juga tidak mau tinggal di tempat yang sudah tidak menganggapku lagi, tidak menghargai aku sebagai manusia yang berperasaan. apapun yang kamu katakan sudah menjadi peluru dan pedang yang siap mengoyak hati dan perasaanku. aku tidak menuntut kamu untuk mengatakan kebohongan yang membahagiakan telinga aku. dan bersikap yang menyenangkan mata aku. karena aku masih punya hati yang bisa melihat mana yang tulus dan pura-pura tulus. sudah cukup. tidak perlu pura-pura peduli lagi denganku. tidak perlu merasa bersalah lagi. aku sudah jujur. bahkan hal yang tidak perlu aku bilang, tapi aku katakan. dan kamu cuma menganggap itu sebuah lelucon. aku mengerti. karena semua ini aku yang merasakan. kamu cuma melihat secara subjektif. aku sudah yakin dengan keputusanku. dan jangan mengubahnya lagi. karena kenyataannya, setiap yang aku lakukan selalu kamu juga yang membuat aku ragu melakukannya. always n always. tidak ada perubahan sama sekali, kamu cuma nafsi-nafsi kepadaku. ya. aku paham. kalau kamu menganggap ini sebagai kesalahanku. aku terima. karena aku memang orang yang selalu bermasalah. satu hal. kalau memang aku tidak penting. jangan bersikap seolah aku ini ada. anggap saja aku tidak ada. satu hal lagi. ini bukan perubahan fisika yang masih bisa kembali ke bentuk semula. ini sudah berubah. aku tidak bisa menjadi temanmu. bukan karena aku egois. tapi jujur, aku bukan orang yang mudah menerima sebuah permintaan maaf yang tidak tulus. sekalipun aku selalu memaafkan kamu. tapi kalau kamu tidak menyadari suatu hal yang sangat aku inginkan kamu menyadarinya. tapi ya sudahlah. ini sebenarnya adalah pilihanmu. bukan pilihanku. dan akan tetap aku jalani.

sindrom kebingungan

       inilah yang sedang aku alami. suatu keadaan tidak pasti dan penuh dengan ketidakjelasan. ini terjadi, karena ini aku, sesuai dengan cara aku menghadapi suatu masalah yang menimpa aku. ini sudah pernah terjadi tiga tahun yang lalu. keadaan ini membuat aku susah untuk bernafas. mencoba untuk tetap survive, tapi cuma untuk beberapa hari saja. selanjutnya, kembali 'kumat'.
aku sudah sangat lelah dengan ini semua. ini memang sebuah keluhan. bahkan dari hati. keluhan yang setiap manusia normal pernah melakukannya. untuk saat ini tiada yang bisa aku lakukan. selain menunggu petunjuk Tuhan, selagi aku juga memikirkan cara yang paling tepat untuk menghadapi ini semua. pilihan sudah ada, bahkan terlalu banyak, aku tidak bisa mengatakan ' i have no choice', semua itu membuat aku semakin bingung. di sini ku butuh seseorang yang bisa membantu untuk memecahkan masalah aku. kalau bisa yang aku anggap orangtua, karena aku tidak mungkin menceritakan semua ini kepada orang tua biologis aku.
kapan ini berakhir? setiap hal yang sudah aku yakinkan, waktu membuatnya terlupakan begitu saja. aku sama sekali tidak ingat dengan solusi yang telah aku ambil. masalah tetaplah masalah. jadilah sekarang aku orang yang pesimis, tidak bersemangat, kacau. untuk saat ini aku tidak mau mendengar kabar apapun. spot jantung tiap hari. sudah cukup. semua sudah kehendak-Nya. akan ada jalan, tapi kalau aku tidak berusaha mencari jalan tersebut semua sama aja. semua akan lambat. aku ingin melakukan semua dengan hati. memang harus dilakukan dengan hati. aku ingin untuk tidak berada di sini, aku harus memulihkan kesehatan mental aku dulu, baru setelah itu aku kembali. tapi masalahnya, ini adalah sebuah perencanaan. dan aku tidak yakin melakukan ini. bagaimana kalau keadaan ini tidak berubah. aku akan tertelan oleh waktu. aku akan menjadi objek seperti dalam puisinya Chairil Anwar,,, 'menyesal'. hmm. apa yang harus aku lakukan? 'waiting?' for what?'

      harusnya aku menulis semua solusi yang sudah aku pikirkan dan aku yakini cukup bisa membantu. akhirnya lupa lagi sekarang. aku terlalu banyak mikir. iya. sudah pasti aku harus berpikir matang-matang. supaya aku tidak terpeleset dan menyesal. makin hari kepala pun makin sakit. keadaan aku akan semakin terpuruk. padahal orangtua sudah menanyakan kesanggupan aku, apakah masih sanggup untuk bertahan? dan mereka pasti akan mengiyakan jika aku meminta untuk pindah atau berhenti. karena ini adalah masa depan aku. haa? aku masih punya masa depan? tapi kenapa setiap saat aku membayangkannya semua itu tidak ada dalam otakku. tidak seperti dulu? aku tidak ingin membuat mereka kecewa. tapi aku juga tidak sanggup untuk bertahan. semua ini datang bertubi-tubi. mungkin ini semua karena aku selalu kecewa. dan merasa gagal.semua ini buruk untuk mental aku. dan tetap saja. aku masih menunggu, karena cuma itu yang paling bisa aku lakukan. karena option yang lainnya, akan segera merubah keadaan, dan bisa saja di luar kendali. memang menunggu itu lebih baik. entah sampai kapan. aku layaknya menunggu kematian sekarang. hal yang paling aku inginkan tapi aku takutkan. huuft.

     ada yang paling aku sesalkan dari mereka. kenapa mengaggap ini sebuah lelucon. setiap manusia itu berbeda. begitu pula dengan intensitas masalah mereka. apalagi kalau masalah itu menimpa orang skeptis dan spekulatif seperti aku. semua hal awalnya harus kontradiktif. aku harus benar-benar selektif dalam memilih. apapun itu. tidak ada yang namanya kebetulan. sering kali aku  mengingkari semua perasaan aku. dan aku bahkan tidak tau antara kebenaran di antaranya. ini yang membuat aku semakin bingung. bingung. dan bingung.

tentang kamu, yang 50:50