welcome

welcome n' join

Kamis, 12 April 2012

sindrom kebingungan

       inilah yang sedang aku alami. suatu keadaan tidak pasti dan penuh dengan ketidakjelasan. ini terjadi, karena ini aku, sesuai dengan cara aku menghadapi suatu masalah yang menimpa aku. ini sudah pernah terjadi tiga tahun yang lalu. keadaan ini membuat aku susah untuk bernafas. mencoba untuk tetap survive, tapi cuma untuk beberapa hari saja. selanjutnya, kembali 'kumat'.
aku sudah sangat lelah dengan ini semua. ini memang sebuah keluhan. bahkan dari hati. keluhan yang setiap manusia normal pernah melakukannya. untuk saat ini tiada yang bisa aku lakukan. selain menunggu petunjuk Tuhan, selagi aku juga memikirkan cara yang paling tepat untuk menghadapi ini semua. pilihan sudah ada, bahkan terlalu banyak, aku tidak bisa mengatakan ' i have no choice', semua itu membuat aku semakin bingung. di sini ku butuh seseorang yang bisa membantu untuk memecahkan masalah aku. kalau bisa yang aku anggap orangtua, karena aku tidak mungkin menceritakan semua ini kepada orang tua biologis aku.
kapan ini berakhir? setiap hal yang sudah aku yakinkan, waktu membuatnya terlupakan begitu saja. aku sama sekali tidak ingat dengan solusi yang telah aku ambil. masalah tetaplah masalah. jadilah sekarang aku orang yang pesimis, tidak bersemangat, kacau. untuk saat ini aku tidak mau mendengar kabar apapun. spot jantung tiap hari. sudah cukup. semua sudah kehendak-Nya. akan ada jalan, tapi kalau aku tidak berusaha mencari jalan tersebut semua sama aja. semua akan lambat. aku ingin melakukan semua dengan hati. memang harus dilakukan dengan hati. aku ingin untuk tidak berada di sini, aku harus memulihkan kesehatan mental aku dulu, baru setelah itu aku kembali. tapi masalahnya, ini adalah sebuah perencanaan. dan aku tidak yakin melakukan ini. bagaimana kalau keadaan ini tidak berubah. aku akan tertelan oleh waktu. aku akan menjadi objek seperti dalam puisinya Chairil Anwar,,, 'menyesal'. hmm. apa yang harus aku lakukan? 'waiting?' for what?'

      harusnya aku menulis semua solusi yang sudah aku pikirkan dan aku yakini cukup bisa membantu. akhirnya lupa lagi sekarang. aku terlalu banyak mikir. iya. sudah pasti aku harus berpikir matang-matang. supaya aku tidak terpeleset dan menyesal. makin hari kepala pun makin sakit. keadaan aku akan semakin terpuruk. padahal orangtua sudah menanyakan kesanggupan aku, apakah masih sanggup untuk bertahan? dan mereka pasti akan mengiyakan jika aku meminta untuk pindah atau berhenti. karena ini adalah masa depan aku. haa? aku masih punya masa depan? tapi kenapa setiap saat aku membayangkannya semua itu tidak ada dalam otakku. tidak seperti dulu? aku tidak ingin membuat mereka kecewa. tapi aku juga tidak sanggup untuk bertahan. semua ini datang bertubi-tubi. mungkin ini semua karena aku selalu kecewa. dan merasa gagal.semua ini buruk untuk mental aku. dan tetap saja. aku masih menunggu, karena cuma itu yang paling bisa aku lakukan. karena option yang lainnya, akan segera merubah keadaan, dan bisa saja di luar kendali. memang menunggu itu lebih baik. entah sampai kapan. aku layaknya menunggu kematian sekarang. hal yang paling aku inginkan tapi aku takutkan. huuft.

     ada yang paling aku sesalkan dari mereka. kenapa mengaggap ini sebuah lelucon. setiap manusia itu berbeda. begitu pula dengan intensitas masalah mereka. apalagi kalau masalah itu menimpa orang skeptis dan spekulatif seperti aku. semua hal awalnya harus kontradiktif. aku harus benar-benar selektif dalam memilih. apapun itu. tidak ada yang namanya kebetulan. sering kali aku  mengingkari semua perasaan aku. dan aku bahkan tidak tau antara kebenaran di antaranya. ini yang membuat aku semakin bingung. bingung. dan bingung.

tentang kamu, yang 50:50

Tidak ada komentar:

Posting Komentar